SMA Ta’miriyah Surabaya gelar penyuluhan anti narkoba pada Rabu, 16 Juli 2025 di Aula SMA Ta’miriyah. Penyuluhan tersebut bertepatan dengan momen Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026.
Pada penyuluhan tersebut, SMA Ta’miriyah mengundang narasumber yang merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra (FH UWP) sekaligus Anggota DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Jawa Timur, Muhamad Chaidar, S.H., M.H.
Pada pemaparannya, Chaidar menyampaikan poin-poin penting terkait zat adiktif. Ia memaparkan bahwa zat adiktif bermula dari hal-hal kecil.
“Salah satunya minuman teh atau kopi yang mengandung kafein, sehingga dapat menimbulkan ketergantungan. Mood seseorang bisa berubah setelah minum teh atau kopi.”, papar Chaidar.
Zat adiktif juga terdapat di narkotika dan psikotropika. Hal inilah yang menurutnya dapat membahayakan. Sebab berawal dari mencoba narkoba dalam skala kecil hingga akhirnya menjadi ketergantungan.
“Bila sudah ketergantungan narkoba, maka dapat merusak fungsi otak dan sistem saraf. Inilah yang membuat narkoba dapat merusak masa depan kalian.” Tegasnya kepada ratusan siswa-siswi baru SMA Ta’miriyah yang tampak antusias mendengarkan pemaparan narasumber.
Di samping itu, hal tersebut dapat membuat seseorang yang kecanduan menjadi ketergantungan dengan narkoba dan merasa tidak bisa hidup tanpa narkoba. Akibatnya mereka merasa harus memenuhi kebutuhan narkobanya yang mengakibatkan terganggunya keuangan pribadi.
“Sering terjadi kasus pencurian, yang mana motif pelakunya untuk bisa membeli narkoba. Berawal dari narkoba akhirnya merembet ke kejahatan-kejahatan lainnya. Itu juga yang membuat narkoba berbahaya.” Kata Chaidar.
Antusiasme tercermin pada sesi diskusi dengan peserta MPLS. Diskusi dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka di Surabaya yang mana dewasa ini menjamur coffee shop dan tempat-tempat kekinian yang menyasar para pelajar.
Chaidar menyampaikan kepada siswa-siswi tersebut bahwa fase remaja merupakan fase yang penuh dengan rasa penasaran serta fase pencarian jati diri sehingga sering melakukan hal yang baru. Akibatnya seringkali para remaja terjerumus jerat narkoba.
“Jangan sekali-kali mencoba narkoba. Karena sekali ketergantungan, maka susah untuk berhenti. Akhirnya rusaklah masa depan kalian yang semestinya menjadi generasi penerus bangsa.”, tegas Chaidar.
Puncaknya di sesi akhir acara, peserta MPLS beserta OSIS SMA Ta’miriyah menyatakan deklarasi anti narkoba di SMA Ta’miriyah Surabaya. Deklarasi tersebut ditandatangani oleh pimpinan sekolah dan pimpinan SMA Ta’miriyah Surabaya yang juga disaksikan oleh Ketua DPD Granat Jawa Timur, Dra. Arie Soeripan M.M.
“Penting sekali untuk melakukan penyuluhan anti narkoba sedini mungkin, yang bisa dimulai dari masa sekolah.”, Ujar Arie.
Ia menyampaikan bahwa beberapa hari kedepan, ia bersama anggota GRANAT lainnya akan turun ke sekolah-sekolah di Jawa Timur pada masa MPLS 2025.
Sementara itu, Dekan FH UWP, Dr. Andy Usmina Wijaya, S.H., M.H., ditemui di tempat terpisah menyampaikan bahwa penyuluhan tersebut merupakan wujud pelaksanaan dari visi Sociopreneur yang dicanangkan oleh UWP yang dilakukan oleh Dosen UWP.
“Visi Sociopreneur yang dicanangkan UWP mendorong para civitas akademika, termasuk dosen untuk melakukan kegiatan yang membawa manfaat dan dampak kepada masyarakat. Sehingga kami mengapresiasi langkah dosen kami yang aktif dalam melakukan penyuluhan anti narkoba.” Tandasnya.